22.2.11

Raising Hope

PADA suatu ketika di rumah sakit, terdapat pasangan suami istri yang sedang membawa anaknya berobat.  Ketika tv di ruang tunggu menyiarkan berita perang, mereka segera mengganti salurannya.

Kemudian bertuturlah mereka pada saya bahwa sang anak tengah mengidap kanker.  Mereka dengan gigih terus memberi semangat hidup pada sang anak. 
Beberapa waktu sebelumnya, si anak pernah melihat berita perang di tv, dimana ditayangkan pula korban anak-anak.  Ia lalu bilang pada orang tuanya: "Buat apa aku disuruh bertahan hidup, aku udah capek, papa mama duitnya habis, sementara di tempat lain anak-anak yang masih sehat dibunuh-bunuhin tanpa alasan!"

*speechless*

Itulah alasan mengapa pasangan suami istri tsb langsung mengganti saluran tv.  Mereka tak mau sang anak kembali hilang semangat & pupus harapan.


[seperti dikisahkan oleh seorang teman pada saya]




CIPUTAT, 20 Februari 2011.  Raising Hope adalah tema acara kumpul keluarga bagi anak-anak penderita kanker yang berada di bawah naungan YKAKI (Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia).

Kegiatan ini sejenak mengalihkan perhatian anak-anak malang ini dari rutinitas pengobatan yang melelahkan dan kadang menyakitkan.  Berkumpul kembali bersama keluarga, mengikuti berbagai permainan seru, mendapati aneka bingkisan, terbukti mampu mengembalikan keceriaan dan senyum sumringah di wajah mereka.  Kemunculan pengisi acara idola mereka diharapkan dapat memberi motivasi untuk tetap bersemangat & bertahan dalam menghadapi cobaan.

Puncak acara adalah pelepasan ratusan balon ke langit.  Sebelumnya masing-masing anak (atau diwakilkan oleh orang tua mereka) menuliskan harapan-harapan mereka di secarik memo, lalu diikatkan pada dua buah balon.  Setelah dikumpulkan lalu dilepaskan beramai-ramai ke udara.

Sekilas saya membaca apa yang tertera di salah satu memo:

..sudah capek, pengen cepet sembuh..

Cuma sekelebat namun menghujam.  Trenyuh.  Dalam hitungan detik memo itu pun sudah membumbung tinggi ke angkasa menyusul balon-balon harapan lainnya.

Balon-balon itu terbang acak memburu langit biru.

Semoga langit menangkapnya dan menyiarkan harapan-harapan mungil itu pada semesta.

Menatap mereka hingga tinggal titik kecil di ketinggian sana sungguh menorehkan haru di hati.  Seakan mengirim doa lewat jalur ekspress kepada Tuhan.  Semoga semua harapan itu mewakili semua harapan anak-anak penderita kanker lainnya di dunia.
Termasuk si anak di ruang tunggu rumah sakit tadi...


 



all pictures in this album are copyrighted
© 2011 duaBadai photography