ITINERARY alias rencana perjalanan memang disusun untuk diubah ;p
Seperti hari ini dimana agenda berganti formasi. Rencana awal adalah menyusuri koridor pantai selatan sepanjang Ngobaran-Ngerehan-Baron-Kukup-Krakal-Wediombo. Namun karena satu dan lain hal tujuan pun berpindah haluan, kronologisnya kira-kira seperti ini:
1] Karunia
atau biasa disebut juga Kurnia, adalah nama hotel pindahan kami yang terletak di jalan Sosrowijayan. Alasan kepindahan dari Prawirotaman ke kawasan ini cuma satu: lebih dekat dengan peradaban (alias keramaian Malioboro).
2] Tamansari
3] Gudeg Yu Djum
ialah tempat kami makan siang di jalan Wijilan, sebuah kawasan yang lebih dikenal sebagai kampung gudeg. Kami datang jelang tengah hari, karenanya banyak menu yang sudah habis (idealnya memang datang pagi-pagi biar dapat suguhan lengkap).
4] Mirota & Vredeburg
ialah nama dua spot menarik di Malioboro. Pertama adalah toko oleh-oleh, kedua adalah benteng perdamaian peninggalan jaman Belanda. Kami hanya singgah sejenak disini sambil menanti kedatangan teman-teman dari Magelang (Moy, Nung, Mima).
5] Parang Kusumo
6] Ratu Boko
ialah puing-puing istana megah peninggalan abad ke-8. Situs ini pun terkenal akan pemandangan sunset-nya yang spektakuler. Kami termasuk pengunjung terakhir disana, dan karenanya tak sungkan berfoto spektakuler ala kami sendiri *sambil loncat-loncat*
7] Prambanan
ialah lokasi yang dipilih tuk gala dinner ala buffet. Terbayang suasana makan malam nan cantik berlatar belakang candi Prambanan berhias tata cahaya megah. Sayangnya, meja terbaik di sana sudah fully-booked, sedangkan duduk di lokasi outdoor tak memungkinkan karena gerimis menderas. Dengan berat hati kami pun berpindah haluan.
8] Phuket
ialah nama restoran Thai tempat kami berjaya menyantap makan malam hebat dengan harga bersahabat. Lokasi yang kami sambangi malam itu terletak di jalan HOS Cokroaminoto. Tom Yam Seafood jadi menu favorit. Inilah kali pertama di Jogja saya mampu menyantap habis makanan di piring tanpa rasa mual lagi.
9] Nav
ialah tempat cuap-cuap berkaraoke. Awalnya kami iseng membuntuti mobil teman kami karena hendak mencari tahu dimana tempat tinggal Mima, lalu niat mau "dadah-dadah" begitu ia turun mobil. Tapi beruntung Mima masih dilindungi olehNya, karena kami keburu menemukan tempat karaoke satu ini.Beragam lagu dinyanyikan, dan saya terkekeh-kekeh sendiri karena menemukan banyak judul lagu ajaib di database: Makan Darah (Rita Sugiarto), Siksa Kubur (Rimba Mustika), hingga Tragedi Tali Kutang (Kabul & Dhiah S.)
10] Prada
ialah tujuan terakhir menghabiskan malam metropolis. Kami tak berbelanja tentu saja, karena Prada ini bukan nama butik mahal, melainkan nama kedai lesehan sederhana di dekat jalan masuk Sosrowijayan, Malioboro. Saya menyebutnya kedai bersahaja, dan karenanya memesan mie rebus bersahaja dan teh panas bersahaja. Duhai, nikmat bersahaja pun!
Itinerary memang bisa diubah, namun sepanjang dijalani dengan sukacita maka tiada yang terasa sia-sia. Camkan itu!
:)