Hari itu cerah, saya gerah, dan kedua kawan saya muncul memerah. Semangat kami membuncah. Misi kali ini ialah menjelajah pelosok kaki gunung Salak, demi keperluan survei sebuah proyek sosial. Senangnya dapat keluar dari rutinitas harian dan kembali menikmati ijo royo-royo alam bebas.
Bagai James Nachtwey tengah meliput daerah konflik, saya pun menyiagakan kamera dalam perjalanan, siap memotret apapun yang tampak layak diabadikan. Selain pemandangan yang indah (ada tebing, sawah, sungai, lembah, gunung, dll), juga saya jumpai banyak penduduk setempat yang ramah, murah senyum, dan penuh rasa ingin tahu meski sedikit pemalu.
Di ujung desa terakhir, barulah kami menjumpai tak seorangpun melainkan jalan tanah yang penuh ditumbuhi ilalang. Tapi jangan kaget jika di ujung peradaban ini masih kau temui banyak pintu gerbang besi dimana villa-villa megah tersembunyi.
Jika tak ingat tugas, dan tak ingat waktu, ingin rasanya kami menyusuri jalan tanah ini hingga ujung akhir. Suasana alam liar yang indah ini rasanya sayang tuk dilewatkan. Ah, tugas yang cukup melelahkan namun menyenangkan. Terlebih bagi saya yang dapat leluasa menghirup udara segar pegunungan.
Selain itu saya juga berkesempatan mengenal lebih dekat Reza dan Schatzi, yang menjadi porter kami saat itu.
Reza, yang memanggul beban 70 kg, tampak masih canggung dan malu-malu. Beda halnya dengan Schatzi, yang gagah perkasa karena meskipun bebannya jauh lebih berat, namun tampak sigap dan mumpuni.
Well, ada kalanya pada saat tanjakan curam, Schatzi yang tampak kepayahan. Namun saya kerap menyemangatinya sambil berseru: "Satu enam lima! Satu enam lima! Satu enam lima!" Hasilnya bisa ditebak, dengan atau tanpa teriakan saya, Schatzi tetap harus didorong naik. Wkkkk!
Hari sudah merambat petang ketika kami kembali turun gunung. Hujan mulai turun saat kami kembali menjumpai kemacetan jalan raya. Namun penat dan lelah sudah tak kuasa mengalahkan hangat hati kami karena telah sejenak bercumbu dengan alam. Walau sekejap sahaja.
note #1
Jikalau bermotor jarak jauh (walaupun cuma dibonceng) mestilah sedia jaket & helm, otherwise kaos putih cemerlangmu kan berwarna putih tua, serta muka bakal coreng moreng dan mata kelilipan melulu kena debu & asap knalpot (terutama jika kau melintasi jalan raya Bogor-Sukabumi yang sepadat jalur Pantura namun sesempit pematang sawah).
note #2
Mungkin ada yang bertanya-tanya kenapa saya berseru "Satu enam lima!" berkali-kali pada saat Schatzi tak kuat menanjak. Pertama, karena itu adalah total beban yang harus dipikul oleh Schatzi (yes baby, it's 165 kg! can you imagine it?). Kedua, karena saya tak mau memikirkan seruan lain yang lebih baik. Nyiahaha!
note #3
Teknik memerah susu sapi: pakailah pelicin agar puting sapi tak lecet, lalu tariklah puting tsb hingga susunya keluar habis hanya dalam satu sentakan. Harus habis, kalau tidak si sapi akan kesakitan, dan menamparmu dengan buntutnya. Mungkin sakitnya seperti pipis yang tak tuntas.
*obrolan OOT pada saat survei, namun bagi saya cukup penting tuk dibagi di sini *
hahahahahhah.... ulasannya lucuuu.... kekekekeke
ReplyDeleteeh ini kapan dimana yah... sumpah ga ngeuh.
ReplyDeleteboleh juga nih buat hetsot... mmmhhh... thx badai.
ReplyDeletepolisi bobo...
ReplyDeletetouge goreng mang Yunja... heheh
ReplyDeletedi rumah si kembar :)
ReplyDeleteoh iyaaaa.... heuheuheu... baru ngeuh.
ReplyDeletebagai Yetty jumpa liliput :D
ReplyDelete*kirim invoice*
ReplyDeletesebenernya lo sendiri udah pernah ketemu sama mang Undja-nya blom?
ReplyDeleteuntunglah bocah itu baik2 saja tak kurang suatu apa ;p
ReplyDeletesukaceria apa adanya.....,apik mas.
ReplyDeleteomigooootttt..... ulasannya itu lohhh...
ReplyDelete*komennya ntar dulu yakk* :D
Sama nto ya? Wedew semangat!!!
ReplyDeleteund Schatzi???
ReplyDeleteOh br ngeh reza n schatzi siapa.. Bgs critanya.
ReplyDeletesalah... bahas kenapa disebut toge goreng... ? :D
ReplyDeleteYunja apa Undja sih??
ReplyDeletereza boros :p
ReplyDeletegw kan penyayang anak2.....
ReplyDeleteini apa yah? *udah lupa*
ReplyDeleteasik ni potonya..
ReplyDeletewakakakakaka...... mantappp :D
ReplyDeleteoffroad Di?
ReplyDeletemetal boys!!!
ReplyDeletelupa kalo lagi maen bola :D
ReplyDeletelagi nunggu kopi...
ReplyDeleteF 2369 LH
ReplyDelete*gak ngaruh, gak usah ditutupin* :p
KOK gak offroad sekalian? kan seru hehehehehe
ReplyDeleteAh seperti aldi
ReplyDeleteah ini seperti dirumu kaka aldi
ReplyDeletewaaaaaah
ReplyDeletelah busyet dah... itu mang Undja tuh yang suaminya si ibu yang pake peci dan kemeja yang wara2 nyuci piring dan nyodorin tahu ke eluh.... kekekekekk...
ReplyDeletekayanya sedap tuhh
ReplyDeletelah kepriben mas... Yunja itu kan cara pengucapan org Brith-C ntoo...
ReplyDeletebaru nyadar tempatnya bersih begitu yah... ga ada sampah semenel pun....
ReplyDeleteindah sekali rasanya pengen maenan paralayang disini...
ReplyDelete165 kg???
ReplyDeleteWah, kalau berat badan seperti pulsa bisa dibagi-bagi, saya mau minta.
iihhh gw udah ngarep ada laporan surveynya
ReplyDeletetapi kok banyakan gambar pemandangan .. lol
eniwei, kalian hebaattt ..
makasiy ya!
cups!
di email aja ya buuu... lagi ribet mulu nih ga sempet2...
ReplyDeletesaya usahakan hari ini ya... jadi ntar silahkan dipilih sahaja... :)
ati-ati, aiyem gona loph yu pull!
ReplyDeletemeraaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhh... aku suka :)
ReplyDeletehahahhaha ini lucu banget jadi foto pre-wed
ReplyDeleteloh
matur nuwun mas :)
ReplyDeletetiba2 jadi deg2an
ReplyDeletekenal 'nto ya? haduhhh... ;p
ReplyDeleteaha panggilan sayang tuh ;)
ReplyDeletehehehe makasih ya kak yunnn
ReplyDelete*traktir toge goreng, dibayarin 'nto*
tuh kan jadi membahas apa yang sedang dibahas ;p
ReplyDeletepadahal enteng ya bawaannya :)
ReplyDeletehmm makin mencurigakan pengakuannya
ReplyDelete*siap2 kabur*
bukan! definisi off-road tuh kalo jalurnya udah ga bisa dilewati sama kendaraan biasa..
ReplyDelete*tatap penuh makna*
doooh, padahal udah dibela2in nopolnya ditutup biar privacy kejaga
ReplyDelete*cari2 penghapus spidol*
mau bangets! tapi kasian Schatzi keberatan beban, wkkkkk :D
ReplyDelete*tersipu dari balik pintu*
ReplyDeleteoya???? ugh tau gitu kemaren kita poto bareng!
ReplyDeleteemburrrr
ReplyDeleteiya, gw aja salut sama kebersihannya
ReplyDeleteahahaha emang dirimu kurang berat badannya?
ReplyDeleteitu mah beda postingannya, kalo ini cuma sempalan kisah di belakang layar ajah :)
ReplyDeletehehehe polisi tidurnya ngeledekin
ReplyDeleteaku pun!!!!
ReplyDeletesuka biru juga, ijo juga, orens juga, coklat juga, dst
ide bagus!
ReplyDeletejadi maksud loe dia harus ikut sumo??
ReplyDeletehhmh.. .ide bagus sumo di tengah sawah xixixixixixi
polos.....ceria.....bahagia & ga lupa salam 3 jari metalllllllll hehhehe
ReplyDeletematching merah.....
ReplyDeletereza?
ReplyDeletesiapaaaaaaaaaaaaaa?
*histeris*
eh emang siapa yang survey?? :p
ReplyDeleteiya kan celananya udah cukup.. udah enteng berarti
ReplyDelete*tutup mata*
ReplyDeleteseneng lihat keceriaan mrk, ekspresip!
ReplyDeletedalemnya juga
ReplyDelete*sotoy*
hihi ada yang cemburu tuhhhh ga rela disamain namanya... :D
ReplyDeletewkkkkk!
ReplyDelete*ngemut2 es yoghurt di blkng punggung 'nto*
kayaknya dia ga ngeh lagi diomongin ;p
ReplyDeletekita emang sebenernya kemaren kesana tuh emang survey??? bukannay cuma jalan2 biasa?
ReplyDeleteoohhh KIDS........ senangnyah
ReplyDeletejangan kura2 dalam perahu deh 'nto ;p
ReplyDeletetnyata pada suka anak2 ya
ReplyDelete*terharu*
kok aku gak diajakkkkk sehhhhhhhh
ReplyDeletekang sandi kok 2 piring..
ReplyDelete*rebut satu piringnya*
kua poto ini.....duh kangen ke sawah...
ReplyDeletekeknya tetep pose ya...hihii
ReplyDeletemerdekaaaa
ReplyDeletewakkkk nebar pirus metal ya kamuhhhh
ReplyDeleteini apa sih maksudnya ? kalian rumpi dweh.... aku langsing dan bernas *pake kata yang ga ngerti*
ReplyDeleteini salah satu pose permintaan fotografernya atuh mas bol.... hehee
ReplyDeleteoooh, ini thooo perjalanan yg kemaren direncanakan ituuu... hahahahaha...
ReplyDeleteitu kok jadi serba merah yaaa...
hihi maap mas bo, aku pun diajak dadakan
ReplyDelete*nunjuk2 Sandi*
berpose jadi petani pake syal orens ya?
ReplyDeletenamanya juga model cabutan, wkkkk
ReplyDeletetinggal dikasih bambu runcing, iket kepala, sama krincingan!
ReplyDelete:D
soalnya ada stressmetal!
ReplyDeleteiya, aslinya sandi makan 3 piring! huahaha :D
ReplyDeleteiri kan iri kan iri kan, wkkkk ;p
ReplyDeletekeren amat namanya. trus kenapa schatzi gitu? pertama kirain schatzli loh
ReplyDelete165 kilo dibagi rata... seorang 82,5 yah?
ReplyDeleteBuset tuh matic ngebulnya kaya apa ya
ReplyDeleteitu dari bhs jerman, artinya 'sayang', kalo ga salah... :)
ReplyDeletehehehe emang betul sih 165 kg itu bobot total 2 orang, tapi tepatnya yg satu lebih besarrr, yang satu lebih cute ;p
ReplyDeletekalah bajaj & bemo ;p
ReplyDeletehahahhaha.. kocak banget adegan ini... hahahhaahhahha
ReplyDeletekocak2 romantis gitu ya ceu :)
ReplyDeletecute belum tentu ringan kan?:p
ReplyDeletebebeh kamuh berbakat jadi penulis deh :)
ReplyDeleteiya, cute berat! gemes! ;p
ReplyDelete*tersipu idung kembang kempis*
ReplyDeleteyang dibelakang sendiri jaga gawang bisa ngamuk2 gak ke photo :D
ReplyDeleteHAJAAAARR
ReplyDeleteaduh jgn sampe terjadi perpecahan gara2 ini
ReplyDelete*cemas*
lo pasti doyan! :)
ReplyDeletesetelah sekian lama baru sadar kalo kata Reza & Schatzi ada di plat motor...
ReplyDeletehahahahahahah.... haraf mahfum...
tnyata kamu kurang membaca dgn bernas & bestari ;p
ReplyDelete