19.5.09

Sepenggal Kamal

Akhir pekan beberapa waktu lalu, saya berkesempatan mengunjungi Rumah Singgah Anak Nelayan SUMBANGSIH di daerah Kamal Muara, Jakarta Utara.

Jangan tanya saya letak persisnya, tapi yang jelas daerah Kamal Muara ini letaknya tepat di pesisir utara Jakarta. Perjalanan kesana cuma memakan waktu sekitar 30 menit dari pintu tol Kamal. Meski dibelah oleh jalan tol dari/menuju bandara Soekarno-Hatta, dan tak jauh dari perumahan mewah Pantai Indah Kapuk, kondisi di sini sungguhlah jauh dari gemerlap ibukota.


Seperti daerah pesisir umumnya, banyak pedagang yang menjajakan hasil laut di tepi jalan. Sungai yang tak terlalu besar tampak dipenuhi oleh perahu-perahu nelayan. Ragam wajah penduduk dari berbagai daerah perantauan tampak berbaur disini.

Kami memarkir kendaraan tak jauh dari dermaga. Bau amis menyengat langsung menyergap hidung begitu turun dari mobil. Kepiting kecil dan rajungan banyak bertebaran di jalan, meskipun dalam keadaan mati. Kresss! Kresss! Demikian bunyinya ketika cangkang mereka terinjak oleh kami.

Karena kondisi gang yang dituju nyaris sama satu sama lain, kami sempat salah arah. Namun saya tak ada keluhan karena ada banyak moment unik terekam kamera. Banyak hal yang menarik perhatian saya, seperti rumah-rumah berbentuk panggung, tanah basah kehitaman, hingga tersedianya tempat sampah di setiap sudut (meskipun, somehow, tetap saja ada sampah yang berserakan).


Kedatangan kami di lokasi langsung disambut oleh tarian masal anak-anak nelayan. Tarian diawali oleh parade anak lelaki, disusul oleh anak perempuan. Musik yang mengiringi terdengar etnis, dan koreografi tariannya sungguh dinamis. Saya suka!

Usai tarian, kami pun berkumpul di padepokan Rumah Singgah. Berbentuk rumah panggung seperti yang lain, disinilah tempat para anak nelayan sekitar menghabiskan waktunya tuk bermain sambil belajar. Dan disini pula kami sekedar turut berbagi keceriaan bersama mereka.


Relativitas waktu terasa di tempat ini. Rasanya baru saja kami tiba di sini dan memulai permainan bersama ketika ternyata sudah tiba waktunya pulang. Indikasinya cukup jelas: air laut pasang.

Ya, terjawab sudah mengapa rumah-rumah di daerah ini berbentuk panggung. Setiap sore air laut pelahan menggenang dan membanjiri daerah ini, sehingga suasana malam hari sungguh bagai perkampungan di atas lautan. Tinggi air mulai dari tumit hinga betis, tergantung musim yang berlaku, dan mulai surut lepas tengah malam.


Siklus pasang surut harian yang sudah suratan alam ini tak menggoyahkan penduduk di Kamal Muara tuk tetap bertahan hidup. Setidaknya, tercermin dari keceriaan dan wajah sumringah anak-anak nelayan ini ketika melepas kepergian kami meninggalkan tempat tsb.

Rumah Singgah Anak Nelayan
SUMBANGSIH
Kamal Muara - JAKUT
Jl. Kamal Muara Pantai Rt 007/04 No. 09
Kp. Nelayan Kel. Kamal Muara
Penjaringan - Jakarta Utara 14470
021 710 19802

Special credit: C-Choir, pengelola Rumah Singgah, dan anak-anak Kamal Muara nan ceria

48 comments:

  1. Keren nih dibikin BW....
    Pengen deh moto2 ke daerah2 begini...

    ReplyDelete
  2. Mas aku kok gak diajak...Kayaknya seru banget, touchy juga...Duuuh pengen sekali2 main ke kampung nelayan..Hiks3

    ReplyDelete
  3. info bagus + gambar apik = sungguh ber magna.
    - salam -.

    ReplyDelete
  4. ..tanda terang berganti petang....,

    ReplyDelete
  5. siippp .. emang hitam putih cocok untuk foto2 human interest macam ini :-)

    ReplyDelete
  6. darling...ok bangeth bikin senyum2 padahal suasana aslinya ampun dech ..oh ya buat yang pengen ikut catet aja tanggalnya nanti kita kesana kog untuk menyerahkan uang sumbangan setelah konser so sekitar bulan oktober hehehe yang minat mendaftar aja ke bapak yang punya MP ini hehehehe

    ReplyDelete
  7. Black And White...malah lebh bagus dari full color...tempat ini ga jauh dari jalur bandara tapi kita * baca: Gw* ga tau ya

    ReplyDelete
  8. ..dan mereka dengan senang hati digarap ;p

    ReplyDelete
  9. di muscat ada gak mbak yg sejenis ini?

    ReplyDelete
  10. ah kamyu..

    *mewakili pak tua yg tersipu2 disukai echan*

    ReplyDelete
  11. aslinya airnya warna ijo tuh mas :)

    ReplyDelete
  12. makasih jo.. eh jo anduk nih? hehe...

    ReplyDelete
  13. barttttttt, dirimu pun suka B&W kan?

    ReplyDelete
  14. asik asik sekalian makan2 ya Deb? hehe..

    ReplyDelete
  15. trenyuh loh dia cuma ngintip kegiatan di dalam dari luar

    ReplyDelete
  16. hello, long time no see, ehh?

    :)

    ReplyDelete
  17. gw aja ga tau, kalo ga ada kegiatan ini mungkin selamanya ga tau deh :)

    ReplyDelete
  18. you and a million people like this ;p

    *lebay*

    ReplyDelete